Sabtu, 27 Desember 2014

Pertemuan 6

ANALISA
PERANCANGAN PROGRAM

SPESIFIKASI PROSES
Spesifikasi proses atau minispec, karena merupakan sebagian kecil dari spesifikasi proyek total yang diciptakan untuk proses-proses primitif atas suatu diagram aliran data serta untuk beberapa proses pada level yang lebih tinggi yang mengembangkan diagram anak.

Tiga (3) tujuan membuat spesifikasi proses :
1. Untuk mengurangi makna ganda dari proses tersebut
2. Memperoleh deskripsi yang tapt menenai apa yang
    dicapai
3. Untuk memvalidasi sistem desain

Desain Program Secara Permodul
Yaitu memecah-mecah suatu masalah yang rumit yang akan diprogramkan kedalam beberapa elemen-elemen yang nantinya akan diintegrasikan kembali menjadi satu kesatuan untuk memenuhi kebutuhan sistem.

Alat-alat perancangan program
1. Tabel keputusan (decision table)
2. Bagan HIPO
3. Bagan alir program

TABEL KEPUTUSAN
Tabel keputusan adalah tabel yang digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan logika didalam program yang terdiri dari baris dan kolom.
Tabel keputusan terdir dari 4 bagian utama, yaitu :
1. Condition stub, berisi kondisi yang akan diseleksi
2. Condition entry, berisi kondisi yang akan diseleksi (Y atau T dengan simbol N)
3. Action Stub, berisi pernyataan yang akan dikerjakan
4. Action entry, digunakan untuk memberi tanda tindakan mana yang dilakukan dan mana yang tidak    dilakukan

TABEL KEPUTUSAN
Format standar yang digunakan untuk menampilkan suatu tabel keputusan :
Kondisi dan Tindakan        Aturan
-Kondisi                                Alternatif-alternatif Kondisi
-Tindakan                             Masukan-masukan Tindakan

Langkah-langkah membuat tabel keputusan :
1. Menentukan kondisi yang akan diseleksi
2. Menentukan jumlah kemungkinan dari kondisi yang
akan akan terjadi , yaitu sebanyak N=2*. Contoh n=3,N=23=8
3. Menentukan tindakan yang akan dilakukan.
4. Mengisi condition entry
5. Mengisi action entry

HIPO 
(HIERARCHY INPUT PROCESS OUTPUT)
Sasaran HIPO, yaitu :
Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi dari sistem. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program. Untuk menyediakan penjelasan dari input dan output pada masing-masing tiap tingkatan dari HIPO. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan pemakai.

Diagram dalam paket HIPO:
1. Visual table contents (VTOC)
2. Overview Diagram
3. Detail Diagrams


DIAGRAM ALUR / FLOWCHART
Alat yag dipakai untuk membuat algoritma adalah diagram alur atau flowchart. Sedangkan arti khusus dari flowchart itu sendiri adalah simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan urutan proses yang terjadi dalam sebuah program atau suatu diagram yang menggambarkan logika suatu program dan merupakan alat bantu komunikasi dan dokumentasi.

1. Jenis Flowchart
   1. Program flowchart
program flowchart merupakan simbol-simbol yang menggambarkan proses secara rinci dan detail antara instruksi yang satu dengan instruksi yang lainnya didalam suatu program komputer yang bersifat logik.
  2. Sistem Flowchart
Sistem flowchart merupakan simbol-simbol yang menggambarkan urutan prosedur secara detail di dalam
suatu sistem komputerisasi dan bersifat fisik Dosen memberikan contoh-contoh program flowchart (berdasarkan DAD usulan yang telah dibahas pada pertemuan2).





Pertemuan 5

KAMUS DATA DAN STRUKTUR KODE

Kamus data merupakan suatu aplikasi khusus dari jenis kamus-kamus yang digunakan sebagai referensi mengenai data (metadata) yang disusun oleh analis sistem untuk melakukan analisa dan desain.
Kegunaan kamus data :
1. Menyediakan diagram alir data dalam hal kelengkapan dan keakuran.
2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan-laporan.
3. Menentukan muatan data yang disimpan dalam filefile
4. Mengembangkan logika untuk proses-proses DAD

Fungsi kamus data merupakan suatu katalog yang menjelaskan lebih detail tentang DFD yang mencakup proses, data flow & data store.

MENETAPKAN ALIRAN DATA
Untuk aliran data masukan dan keluaran ditentukan dari wawancara, obervasi terhadap pengguna serta
menganalisis dokumen dan sistem. Isi dari aliran data adalah:
1. Identitas
    Berisi nomor identifikasi yang bersifat pilihan yang mengidentifikasi sistem dan aplikasi.
2. Nama deskriptif
    Nama deskripstif harus unik yang terdapat pada diagram.
3. Deskripsi
    Berisi gambaran umum dari masukan atau keluaran
4. Sumber aliran data
    Dapat berupa entitas eksternal, proses maupun aliran data yang datang dari suatu simpanan data.
5. Tujuan aliran data
    Item yang disebutkan dibawah sumber .
6. Jenis aliran data
    Apakah aliran data merupaka record yang memasuki atau meninggalkan file yang memuat laporan    formulir, atau layar
7. Nama struktur data
   Menggambarkan elemen-elemen yang ditemukan dalam aliran data.
8. Volume
   Dapat berupa ukuran satuan waktu perhari atau satuan waktu lainnya.
9. Komentar
    Area untuk komentar dan catatan-catatan lainnya.

PENGGAMBARAN STRUKTUR DATA
Membuat suatu gambaran tentang elemen-elemen yang membentuk struktur data bersama-sama dengan informasiinformasi mengenai elemen-elemen yang terlibat.
Notasi Aljabar:
=   artinya “terdiri dari”
+   artinya “dan”
{} artinya elemen-elemen yang berulang
[]  menunjukkan salah satu situasi tertentu
()  artinya elemen yang bersifta pilihan


Teknik Pengkodean
Kode digunakan untuk mengklasifikasikan data,memasukan data ke dalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat berupa kumpulan angka, huruf dan karakter khusus.

Maksud Pengkodean :
1. Menjaga hubungan dengan sesuatu
Maksud dari pengkodean ini hanya untuk mengenali seseorang, tempat atau hanya sesuatu untuk menjaga hubungan dengan informasi yang diwakili, yaitu :
-Urutan kode sederhama 
-Kode Deviasi Abjad
2. Klasifikasi Informasi
menghasilkan kemampuan untuk membedakan di antara kelas-kelas item, yaitu :
-Klasifikasi Kode
-Blok urutan kode
3. Merahasiakan Informasi yang digunakan untuk merahasiakan atau menyembunyikan informasi yang kita tidak ingin orang lain mengetahuinya, yaitu :
-Kode chiper
4. Mengumumkan informasi yang digunakan untuk mengumumkan informasi melalui suatu kode sehingga membuat informasi data lebih berarti, yaitu :
-Kode subset digit-signifikasi
-Kode Mnemonik
5. Meminta Tindakan Tepat 
kode sering diperlukan untuk mengarahkan komputer maupun pembuat keputusan tentang tindakan apa
yang diambil dan diarahkan kepada “fungsi kode” yang  secara khusus mengambil bentuk dari urutan, yaitu :
-Kode Mnomenik
Catatan : agar dosen memberi contoh untuk masingmasing kode

Petunjuk Pembuatan Kode
1. Meringkas
2. Menjaga kode tidak berubah
3. Memastikan bahwa kode adalah unik
4. Membiarkan kode dapat diurut
5. Menghindari kode yang mirip
6. Menjaga kode yang seragam
7. Membolehkan modifikasi kode
8. Membuat kode berarti
9. Menggunakan kode



Pertemuan 4

ANALISA PERANCANGAN
OUTPUT & INPUT


PERANCANGAN OUTPUT
Output adalah informasi yang dikirim kepada para pengguna melalui sistem informasi dapat berupa hardcopy atau softcopy, melalui internet, ekstranet, atau world wide
web.

Tujuan yang harus dicapai penganalis sistem saat merancang output :
1. Merancang output untuk tujuan tertentu
2. Membuat output bermanfaat bagi para pengguna
3. Mengirimi jumlah output yang tepat
4. Menyediakan distribusi output yang tepat
5. Menyediakan output yang tepat waktu
6. Memilih metode output yang paling efektif

Tipe output :
1. Output internal
2. Output eksternal

Mengatur tata letak isi output :
Cara penggambaran bagan tata letak printer :
1. Bentuk dari literal dapat ditulis apa adanya
2. Nilai suatu data yang berasal dari suatu field atau variabel ditunjukan oleh bentuk edit -mask
3. Nomor dapat digunakan sebagai acuan nilai data di kamus data output

Panah kebawah menunjukan cara penggambaran spasi di bagan tata letak printer, yaitu :
1. Spasi tunggal
2. Spasi dua/lebih
3. Dengan baris tertentu
4. Kombinasi percetakan

Langkah-langkah untuk menyiapkan prototipe output berbasis layar :
1. Menentukan kebutuhan akan laporan tersebut.
2. Menentukan pengguna.
3. Menentukan item-item data yang dimasukan
4. Mengestimasi ukuran laporan secara keseluruhan
5. Judul laporan
6. Nomor halaman
7. Memasukan tanggal persiapan laporan
8. Memberi label setiap kolom data secara tepat.
9. Menentukan data-data varabel
10. Menunjukan tempat baris-baris kosong
11. Mengulas laporan-laporan prototipe

Petunjuk untuk merancang layar :
1. Buatlah layar yang sederhana
2. Buatlah presentasi layar tetap konsisten
3. Fasilitasi gerakan pengguna di antara layar
4. Ciptakan suatu layar yang menarik

Bentuk Laporan
1. Laporan berbentuk tabel
a. notice report
Notice report merupakan bentuk laporan yang memerlukan perhatian khusus. Laporan ini harus dibuat sesederhana mungkin, tetapi jelas, karena dimaksudkan supaya permasalahan permasalahan yang terjadi tampak dengan jelas sehingga dapat langsung ditangani.
b. Equiposed report
Laporan ini biasanya digunakan untuk maksud perencanaan. Dengan disajikannya informasi yang berisi hal-hal bertentangan, maka dapat dijadikan sebagai dasar di dalam pengambilan keputusan
c. variance report
laporan ini menunjukkan selisih (variance) antara standar yang sudah ditetapkan dengan hasil kenyataannya atau sesungguhnya
d. comparative report
Isi dari laporan ini adalah membandingkan antara satu hal dengan hal yang lainnya. Misalnya pada laporan rugi/laba atau neraca dapat dibandingkan antara nilainilai elemen tahun berjalan dengan tahun-tahun sebclumnya.

2. Laporan Berbentuk Grafis
a. Garis
    Pada bagan garis (line chart), variasi dari data ditunjukkan dengan suatu garis atau kurva
b. Batang
    Nilai-nilai data dalam bagan batang (bar chart digambarkan dalam bentuk batang-batang
    vertikal ataupun batang-batang horisontal.
c. Pastel
    Bagan pastel (pie chart) merupakan bagan yang berbentuk lingkaran menyerupai kue           pastel (pie). Tiap-tiap potong dari pie dapat menunjukkan bagian dari data.

PERANCANGAN INPUT
Merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data yang terjadi dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh organisasi. Formulir adalah perangkat penting untuk mengendalikan aliran kerja dan digunakan untuk menangkap  (capture)data yang terjadi sering juga disebut Dokumen Dasar .

Tujuan perancangan input :
1. Membuat penyelesaian input yang mudah dan efisien
2. Menjamin input akan memenuhi tujuan yang diharapkan
3. Menjamin penyelesaian yang tepat.
4. Membuat tampilan layar dan formulir yang menarik
5. Membuat input yang tidak rumit
6. Membuat tampilan layar dan formulir yang konsisten

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari dokumen dasar .
1. Fungsi dokumen dasar
   1. Dapat menunjukan macam dari data
   2. Dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat
   3. Bertindak sebagai pendistribusian data
   4. Membantu pembuktian terjadinya transaksi
   5. Dapat digunakan sebagai back up

2. Petunjuk merancang dokumen dasar
    a. Kertas yang digunakan
    b. Ukuran dari dokumen dasar
    c. Warna yang digunakan
   d. Judul dokumen dasar
   e. Nomor dokumen dasar
   f. Nomor urut dokumen dasar
   g. Nomor dan jumlah halaman
   h. Spasi
   i. Pembagian area
   j. Caption, yaitu box caption, yes no chech off caption, horizontal check off caption, blocked         spaces caption, scannable from caption
  k. Insttruksi dalam dokumen dasar

Empat garis pedoman untuk merancang formulir
1. Membuat formulir mudah diisi, yaitu dengan memperhatikan aliran formulir, pengelompokan tujuh bagian sebuah formulir , pembuatan judul.
2. Memastikan bahwa formulir akan memenuhi tujuan yang telah dibuat
3. Membuat formulir yang memastikan penyelesaian tepat.
4. Buatlah formulir yang menarik


Pertemuan 3

DATA FLOW DIAGRAM

TERMINOLOGI DIAGRAM ALIR DATA
Menggambarkan pandangan mengenai masukan, proses dan keluaran sistem yang berhubungan dengan masukan, proses dan keluaran serta mempresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem yang lebih besar . Diagram alir data juga mampu mengkonseptualisasikan bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi. Pada aliran data menekankan logika yang mendasari sistem.

Simbol DAD
• Kotak rangkap dua digunakan untuk menggambarkan suatu entitas eksternal, misalnya sebuah perusahaan, seseorang atau sebuah mesin yang dapat mengirim data atau menerima data dari sistem dan merupakan       sumber atau tujuan data. Entitas diberi nama dengan kata benda
• Tanda panah, menunjukan perpindahan data dari satu titik ke titik lain, aliran data yang muncul secara simultan bisa digambarkan dalam kata benda.
• Bujursangkar dengan sudut membulat digunakan untuk menunjukan adanya proses transformasi dan aliran data yang meninggalkan suatu proses selalu diberi label yang berbeda dari aliran data yang masuk. Dapat memberi nama seperti sistem kontrol inventaris, menghitung, memverifikasi, menyiapkan, mencetak, dan lain-lain.
• Persegi Panjang degan ujung terbuka yang menunjukan data. Dalam diagram alir data logika, jenis penyimpanan fisik (misal disk) tidak ditetapkan. penyimpanan dapat berupa penyimpanan manual, seperti lemari file, atau sebuah file atau basis data terkomputerisasi.

Kelebihan Pendekatan Alir Data :
1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem yang terlalu dini
2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan sub sistem.
3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui alir data.
4. Menganalis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.

Diagram  Alir Data Logika dan Fisik
Kategori diagram alir data :
1. Diagram alir data logika, memfokuskan pada bisnis serta bagaimana bisnis tersebut beroperasi dan tidak berhubungan dengan bagaimana sistem dibangun.
2. Diagram alir data fisik, menunjukan bagaimana sistem tersebut diimplementasikan termasuk perangkat keras,  perangkat lunak, file-file dan orang-orang yang terlibat dalam sistem.


ATURAN MAIN MENGGAMBAR DFD
1. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara EXTERNAL ENTITY dengan EXTERNAL ENTITY secara langsung.
2. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara DATA  STORE dengan DATA STORE secara langsung
3. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara DATA STORE dengan EXTERNAL ENTITY secara langasung (atau sebaliknya)
4. Setiap PROSES harus ada DATA FLOW yang masuk dan DATA FLOW yang keluar
5. Aliran data tidak boleh terbelah menjadi dua atau lebih aliran data yang berbeda.
TAHAPAN PROSES PEMBUATAN 
1. DIAGRAM KONTEKS
Tingkatan tertinggi dalam diagram alir data dan hanya memuat satu proses, menunjukan sistem secara keseluruhan, diberi nomor nol dan tidak memuatpenyimpanan data.
2. DIAGRAM NOL (0)
Menggambarkan detail dari diagram konteks, masukan dan keluaran yang ditetapkan dalam diagram konteks tetap konstan dalam semua diagram sub urutannya dan sudah menunjukan bentuk penyimpanan.
3. Diagram Detail
Dikembangkan untuk menciptakan diagram anak yang  lebih mendetail. Proses pada diagram 0 yang dikembangkan disebut parent process (proses induk)  dan diagram yang dihasilkan disebut child diagram. apabila proses tersebut tidak dapat lagi dikembangkan disebut sebagai proses primitif.
Langkah-Langkah Mengembangkan DAD
1. Membuat sebuah daftar tentang kegiatan-kegiatan
bisnis dan digunakan untuk menentukan berbagai
macam : entitas eksternal, aliran data, prosesproses, penyimpanan data.
2. Menciptakan sebuah diagram yang menunjukan
entitas-entitas eksternal dan aliran-aliran data
menuju sistem.
3. Menggambar diagram nol yang menunjukan prosesproses dan penyimpanan data.
4. Menciptakan diagram anak untuk setiap prosesdalam diagram 0.
5. Mengecek kesalahan dan memastikan label-label yang ditetapkan untuk setiap proses dan aliran data.


Jumat, 26 Desember 2014

Pertemuan 2

METODE

PENGEMBANGAN SISTEM


PENGERTIAN
SDLC atau Software Development Life Cycle atau System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model atau metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (Rosa dan Shalahuddin).

BEBERAPA MODEL PROSES
1. Model ‘Air Terjun’ (Waterfall)
- Sering juga disebut model Sequential Linier.
- Metode pengembangan sistem yang paling tua dan paling sederhana.
- Cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah.

Model ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sequential atau terurut dimulai dari analisa, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung.

Model Waterfall

1.  Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Pengumpulan kebutuhan untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak sehingga dapat dipahami kebutuhan dari user .
2. Desain
Desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka dan prosedur pengkodean.
3. Pembuatan Kode Program
Hasil tahap ini adalahprogram komputer sesuari dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak dari segi logik dan fungsional serta memastikan bahwa semua bagian sudah diuji sehingga keluaran yang dihasilkan sesuai dengan
yang diinginkan.
5. Pendukung atau Pemeliharaan
Dikarenakan adanya perubahan ketika sudah dikirimkan ke user . Perubahan dapat terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian.

Model Prototipe
Digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak. Model prototipe dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat, dan protoptipe merupaka program yang belum jadi.



Mock-up adalah sesuatu yang digunakan sebagai model desain untuk mengajar, demonstrasi, evaluasi desain, promosi atau keperluan lain yang memapu menyediakan atau mendemonstrasikan sebagian besar fungsi perangkat lunak dan memungkinkan pengujian desain perangkat lunak.





Model Rapid Application Development (RAD)
Model proses pengembangan perangkat lunak yang bersifat incremental terutama untuk waktu pengerjaan yang pendek.
Model RAD merupakan adaptasi dari model air terjun versi kecepatan tinggi dengan menggunakan model air terjun untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak.

1. Pemodelan Sistem
Untuk memodelkan fungsi bisnis untuk mengetahui informasi apa yang terkait proses bisnis, informasi apa saja yang harus dibuat, siapa yang harus membuat informasi tersebut, bagaimana alur informasi tersebut,
proses apa saja yang terkait informasi tersebut.
2. Pemodelan Data
Memodelkan data apa saja yang dibutuhkan berdasarkan pemodelan bisnis dan mendefinisikan atribut-atribut beserta relasinya dengan data yang lain.

3. Pemodelan Proses
mengimplementasikan fungsi bisnis yang sudah didefinsikan terkait dengan pendefinisian data.
4. Pembuatan Aplikasi 
Implementasi proses dan data menjadi program.
5. Pengujian dan Pergantian
Menguji komponen yang sudah dibuat.

Model Iteratif


Mengkombinasikan proses-proses pada model air terjun dan iteratif pada model prototipe yang menghasilkan versiversi perangkat lunak yang sudah mengalami penambahan fungsi untuk setiap pertambahannya. Model ini cocok untuk pengembang dengan turnover staf
yang tinggi. Model Inkremental dibuat untuk mengatasi kelemahan model waterfall yang tidak mengakomodasi iterasi dan mengatasi kelemahan dari metode prototipe yang memiliki proses terlalu pendek.

Model Spiral
Memasangkan iteratif pada model prototipe dengan kontrol dan aspek sistematik yang diambil dari model air
terjun yang menyediakan pengembangan dengan cara cepat dengan perangkat lunak yang memiliki versi yang
terus bertambah fungsinya. Model Spiral dibagi menjadi beberapa kerangka aktivitas atau disebut juga wilayah kerja (task region). Cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi dengan skala besar tetapi target waktu dan biaya tidak terlalu tinggi.

1. Komunikasi dengan Pelanggan (customer Communication)
Untuk membangun komunikasi yang efektif antara
pengembang (developer) dan pelanggan (customer)
2. Perencanaan (Planning)
Untuk mendefinisikan sumber daya, waktu, dan informasi yang terkait dengan proyek
3. Analisis Resiko (Risk Analysis)
Diperlukan untuk memperkirakan resiko dari segi
teknis maupun manajemen.
4. Rekayasa
Diperlukan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi perangkat lunak (dapat jugaberupa prototipe).
5. Konstruksi dan Peluncuran (Construction and release)
Dibutuhkan untuk mengonstruksi, menguji, melakukan instalasi, dan menyediakan dukungan terhadap user .
6. Evaluasi Pelanggan (customer Evaluation) 
Untuk mendapatkan umpan balikberdsarkan evaluasi representasi perangkat lunak yang dihasilkan dari proses rekayasa dan diimplementasikan pada tahap instalasi.

Pertemuan 1

TERMINOLOGI
ANALISA SISTEM

TERMINOLOGI

Analisa : Suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu
bentuk permasalahan (case) yang ada.
Sistem : Seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, mesin/alat & prosedur serta konsep-konsep
yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama.
Informasi : Data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya.

Jenis-Jenis Sistem :
1. Level Organisasi, terdiri dari Transaction Processing System.
2. Level Knowledge, terdiri dari Office Automation System  dan pendukung Knowledge Work System.
3. Level Sistem Ahli, terdiri dari sistem informasi manajemen dan Decision Support System.
4. Level Manajemen Strategis, terdiri dari Executive Suport System, Group Decision Suport System dan lebih umum dijelaskan Computer Supported  Collaborative Work System.

Siklus Hidup Pengembangan Sistem :
1. Identifikasi masalah, peluang, tujuan.
2. Menentukan syarat-syarat.
3. Menganalisa kebutuhan-kebutuhan sistem.
4. Merancang Sistem yang direkomendasikan.
5. Mengembangkan dan mendokumentasikan perangkat lunak.
6. Menguji dan memperthankan sistem.
7. Mengimplementaikan dan mengevaluasikan sistem.


Tahap-Tahap Dalam Analisa Sistem :
1. Menetukan secara tepat mengenai sasaran sistem 
Sistem analis harus melakukan pemeriksaan terhadap kebijakan dan prosedur pengolahan data dan sistem informasi yang diterapkan pada saat ini yang disebut dengan prevent system.
2. Mempelajari Bentuk Organisasi 
Melakukan studi terhadap organisasi meliputi bagan organisasi, job description, mempelajari aliran data yang berlangsung, hubungan dan keterkaitan fungsi dan pekerjaan diantara bagian dalam organisasi serta pengaruh dari luar kepada sistem dalam perusahaan.
3. Menganalisa laporan yang saat ini sudah dihasilkan 
Analis terhadap ketepatan waktu dan laporan, muatan data yang kurang, jumlah dan frekuensi laporan yang dihasilkan.
4. Melakukan penelitian terhadap penyelenggaraan sistem dan prosedur yang saat ini dijalankan 
Analisa terhadap kebijakan dan prosedur penyelenggaraan pengolahan data baik yang manual maupun yang sudah terkomputerisasi.
5. Mengidentifikasi data masukan
Analisa sistem harus mempelajari data-data input yang nantinya yang akan sangat berpengaruh atas kualitas informasinya.
6. Melakukan evaluasi terhadap efektivitas sistem yang sedang berjalan
Membuat kesimpulan atas analisis efektivitas present system dan analis menyediakan beberapa alternatif pilihan sistem, dengan segala tinjauan kemungkinankemungkinan yang terjadi, baik kekurangan maupun kelebihannya.

Sasaran Perancangan Sistem :
1. Menentukan secara tepat banyaknya informasi
2. Melakukan upaya standarisasi
3. Pengembangan sistem pengendalian
4. Mengurangi fungsi-fungsi yang terduplikasi